BAB
I
1.1
Latar
Belakang
Dalam
dunia perkantoran, LayOut merupakan salahsatu hal yang penting karena dapat
mempengarungi kedinamisan suatu tempat dan produktivitas sebuah organisasi. Oleh
sebab itu LayOut direncanakan dengan desain yang sedemikianrupa sehingga tempat
kerja menjadi nyaman dan efisien bagi pegawai kantor.
Selain
LayOut sebagai penjelasan ruang secara efektif, LayOut juga mampu memberi
kepuasan kepada pegawai. LayOut pun mampu menjelaskan suatu proses penentuan
kebutuhan akan ruang dan juga penggunaan ruang secara terperinci, sehingga
membuat kerja berlangsung secara efektif dan efisien.
Dalam
LayOut terdapat 5 hal yang perlu diperhatikan, antara lain:
1.
Tahap
perencanaan
2.
Konsep
kantor terbuka
3.
Mempersiapkan
LayOut
4.
Peralatan
dan Furniture Perkantoran, dan
5.
Desain
kantor masa depan
Dimana pada
setiap tahap itu menjadi susunan yang saling berkaitan satu sama lain.
LayOut kantor
yang efektif akan memberikan manfaat sebagai berikut:
a.
Mengoptimalkan
penggunaan ruang yang ada secara efektif
b.
Mengembangkan
lingkungan kerja yang nyaman bagi pegawai
c.
Memberikan
kesan yang positif terhadap pelanggan perusahaan
d.
Menjamin
efisiensi dari arus kerja yang ada
e.
Meningkatkan
produktivitas kerja pegawai
f.
Mengantisipasi
pengembangan organisasi dimasa depan dengan melakukan perencanaan LayOut yang
fleksibel
Gustafsson
(2002) menyarankan bahwa dalam perencanaan LayOut organisasi seharusnya
memperhatikan tren pekerjaan di masa depan, yaitu:
1.
Pekerjaan
berbasis Tim (work-based teams).
2.
Tellecomunicating
3.
Hoteling
1.2
Rumusan
Masalah
1. Mengapa perencanaan
perlu diperhatikan dalam membuat layout?
2. Mengapa konsep
kantor terbuka banyak digunakan hampir diseluruh dunia?
3. Mengapa perlu
adanya komunikasi dengan para pegawai
tentang perancangan sebuah
desain
kantor?
4. Apakah peran dari
peralatan dan furnitur dalam perkantoran?
5. Mengapa penerapan
desain layout yang benar itu merupakan
hal yang penting dalam
perusahaan/kantor?
1.3
Tujuan
1.
Untuk
mengetahui beberapa faktor yang penting
sebelum membuat sebuah layout
yang baik.
2.
Untuk
mengetahui penataan kantor yang efisien dan menggunakan konsep terbuka
untuk
mendapatkan berbagai kelebihan dari segi kenyamanan.
3.
Untuk
membuat sebuah ruang kantor yang sesuai dengan keinginan para pegawai.
4.
Sebagai
pelengkap sebuah kantor agar dapat
menjadi kantor yang sesuai dengan
kebutuhan
pegawai.
5.
Karena
untuk mengetahui penerapan desain yang
efektif berdasarkan tingkat
interaksi dan
otonomi yang dimiliki pegawai.
BAB
II
2.1 Kajian Teori
Menurut Gustafson (2002), layout sebuah kantor akan mempengaruhi
kedinamisan suatu tempat kerja.
Porras dan
Robertson (1992), pemilihan layout harus menjadi salah satu agenda dari pihak
manajemen karena akan mempengaruhi produktivitas sebuah organisasi.
Quible (2002),
layout menjelaskan penggunaan ruang secara efektif serta mampu memberikan
kepuasan pada pegawai terhadap pekerjaan yang dilakukan maupun memberikan kesan
yang mendalam bagi pegawai.
Littlefield dan
Peterson (1956), layout merupakan penyusunan perabotan dan perlengkapan kantor
pada luas lantai yang tersedia.
Terry (1966),
layout adalah sebagai proses penentuan kebutuhan akan ruang dan tentang
penggunaan ruangan secara terperinci guna menyiapkan susunan yang praktis dari
faktor-faktor fisik yang dianggap perlu untuk pelaksanaan kerja perkantoran
dengan biaya yang layak.
BAB
III
3.1 Pembahasan
3.1.1 Tahapan Perencanaan
Tahapan perencanaan merupakan bagian
yang penting karena akan mempengaruhi seluruh tahapan berikutnya. Tahapan ini
untuk menilai apakah layout membuat kerja berlangsung efektif dan efisien juga
unuk menilai apa yang dibutuhkan dalam organisasi melalui proses pengumpulan
informasi, kemudian ditransformasikan dalam benuk layout yang aktual.
Menuru Quible (2001), ada beberapa
faktor yang harus diperhatikan antara lain :
1.
Tugas
Pegawai
Jenis tugas dan tingkat otonomi yang dimiliki pegawai akan
mempengaruhi penggunanaan jenis fasilitas kantor yang dibutuhkan untuk
pengoptimalan kinerja mereka sehingga perencanaan layout harus flesibel, mudah
diubah sesuai dengan kebutuhan organisasi.
2.
Arus
Kerja
Analisis arus kerja diperlukan dalam perencanaan layout dengan
mengacu pada pergerakan informasi dan tugas secara horizontal atau vertikal
sehingga dapat meminimalisir criss-crossing pekerjaan ataupun fenomena
bottleneck.
3.
Bagan
Organisasi
Menggambarkan rentang wewenang masing-masing anggota organisasi dan
mengidentifikasi hubungan kerja antarpegawai di level yang sama sehingga
membantu perencanaan layout menunjukan lokasi yang tepat bagi pegawai maupun
unit kerja.
4.
Proyeksi
Kebutuhan Tenaga Kerja di Masa Datang
Perencanaa layout perlu memperhatikan berapa luas area yang mungkin
dibutuhkan jika perusahaan melakukan perluasan atau pengurangan di masa depan.
5.
Jaringan
Komunikasi
Analisis bentuk komunikasi ataupun media yang digunakan untuk
berkomunikasi yang dilakukan oleh pegawai ataupun departemen sehingga dalam
perencanaan layout, semakin tinggi frekuensi hubungan yang dilakukan maka akan
semakin dekat ruangannya agar lebih efisien.
6.
Departemen
dalam Organisasi
Perencanaan layout dimana mengelola kantor
berdasarkan fungsi dan penempatan ruang kerja berdasarkan arus kerja.
7.
Kantor
Publik dan Privat
Penggunaan kantor privat akan menunjukan status suatu perusahaan
atau organisasi di mata masyarakat namun pemanfaatan kantor sekarang lebih
mengarah pada pemakaian kantor bersama.
8.
Kebutuhan
Ruang
Perencanaan layout perlu memperhatikan kebutuhan pegawai dalam
melaksanakan tugasnya dimana pegawai yang membutuhkan peralatan dalam
melaksanakan tugasnya akan membutuhkan ruang yang lebih besar daripada yang
tidak.
9.
Pertimbangan
Keamanan
Perencanaan layout kantor harus dapat membuat pegawai bergerak
secara mudah dari satu area ke area yang lain tanpa terhambat furniture yang
membahayakan.
10. Pembiayaan Ruang Perkantoran
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam hal ini, antaralain
menghipotekkan pembayaran, pemanfaatan, biaya pemeliharaan, asuransi, kebutuhan
akan peralatan kontrol lingkungan kantor, dan lain-lain.
Ada beberapa area khusus yang harus diperhatikan dalam merencanakan
layout perkantoran, yaiu :
1.
Reception
Area
Area ini sangat berpengaruh dalam memberikan kesan pertama pada
organisasi atau perusahaan dan sedikit banyak akan mempengaruhi kerja
perusahaan.
2.
Ruang
Konferensi
Ruang ini semakin dibutuhkan karena penggunaan tim kerja yang
semakin meningkat sehingga membutuhkan tempat diskusi atau rapat yang
representative.
3.
Ruang
Komputer
Perawatan ruang ini harus diperhatikan secara cermat karena harus
benar-benar terlindung dari bahaya kebakaran dan menjaga agar hardware ataupun
software aman dan dapat bermanfaat sebagaimana mestinya.
4.
Ruang
Persuratan
Ruang ini merupakan pusat komunikasi, terutama jika perusahaan
masih menggunakan dokumen dalam bentuk kertas.
5.
Ruang
Penggandaan
Ruang ini sebaiknya diletakan di tempat yang bisa di
akses oleh mayoritas pengguna layanan ini.
6.
Area
Pusat Penyimpanan
Sebaiknya
ruangan ini diletakan di pusat aktivitas kantor sehingga semua anggota organisasi
mudah untuk mengaksesnya.
3.1.2
Konsep
Kantor Terbuka
Dimana
dalam perusahaan harus mendesain dan senyaman mungkin,demi kelancaran suatu
perusahaan itu sendiri. Konsep yang digunakan ada 3 antara lain konsep kantor
konvensional,konsep kantor terbuka dan gabungan antara keduanya.
Konsep
kantor konvensional itu berupa ruangan yang tertutup menggunakan dinding
permanen, kartor terbuka itu berupa ruangan yang terbuka seakan-akan ruangan
terkesan lebih hidup. Desain layuot ini juga membantu memenuhi kebutuhan masing
– masing pegawai berkaitan dengan tugas yang harus dilakukan,alat, dan
peralatan yamg diperlukan dengan lingkungan fisik kantor yang mendukung tugas.
Menurut Quible
(2001)
Faktor dalam
penggunaan konsep
1.
Penggunaan
dinding permanen yang minim
2.
Penetapan
masing – masing unit kerja
3.
Memberi
perhatian terhadap akustik dan gangguan suara
4.
Ac
dan control kelembaban
5.
Pola
warna dan pengaturan funiture
Model Kantor
Berkonsep Terbuka
1.
Landcape
Penggabungan
antara konsep kantor konvensional dengan konsep kantor terbuka. Jadi da
perpaduan ruangan yang tertutup tapi terdapat tanaman- tanaman yang mendukung
sehingga ruangan terlihat lebih hidup
2.
Modular
workstation unit
Dalam
konsep ini menciptakan sebuah ruang kerja yang individual
3.
Moveble
cluster workstation unit
Konsep
ini dengan mengelompokkan ruang kerja menjadi kumpulan- kumpulan panel yang
menggunakan roda bergerak sehinnga pengguna bisa bebas bergera
Contoh LayOut terbuka:
3.1.3 Mempersiapkan LayOut
1. Templates
ð Terdiri
atas skala kecil dari furnitur dan peralatan kantor yang biasanya terbuat dari
plastik atau kertas.
2. Cutouts
ð Terdapat
dari kertas maupun plastik yang dilekatkan,
juga merupakan versi skala kecil dari furnitur dan peralatan kantor.
3. Plastik
Models
ð Versi
kecil dari furnitur dan peralatan kantor yang berupa model tiga dimensi yang
dapat diletakkan di lantai perencanaan.
4. Magnetic
Board
ð Terdiri
dari model yang bermagnet dan biasa diletakkan di lantai perencanaan
5. Computer
Aided Desain
ð Penggunaan
progam komputer (CAD) dalam membuat layout kantor yang memungkinkan tampilan 3
dimensi.
3.1.4 Peralatan
dan Furnitur Kantor
Berikut adalah
faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam memilih peralatan kantor yang
diklasifikasikan menjadi tiga yaitu: pertimbangan peralatan,penjual dan
perawatan. Dalam buku ini dibahas pertimbangan yang pertama diantaranya :
1.
Tujuan
Penggunaan Peralatan
Sebelum
memilih peralatan,tujuan harus ditentukan.Hal yang perlu dipertimbangkan adalah
perusahaan sering membeli atau menyewa peralatan yang terlalu canggih daripada
yang dibutuhkan, hanya untuk prestise atau bujukan pemasok.
2.
Menentukan
Peralatan yang Sesuai
Setelah
peralatan ditentukan,memilih merek peralatan yang digunakan juga menjadi hal
yang penting.Hal ini sangat penting berkaitan dengan layanan purna jual yang
disediakan merek tersebut maupun harga jual kembali jika perusahaan nantinya
berencana meng – upgrade peralatan yang baru.
3.
Tingkat
Kegunaan Peralatan
Tingkat
kegunaan harus dipertimbangkan,apakah alat itu bisa diharapkan memenuhi
kebutuhan perusahaan dengan maksimal.
4.
Spesifikasi
Peralatan
Untuk
beberapa peralatan,spesifikasi harus ditentukan terlebih dahulu,karena akan
menyangkut penempatan peralatan di ruangan,jumlah listrik yang
dibutuhkan,pemasanganya,dan struktur yang dibutuhkan.
5.
Biaya
Peralatan
Biaya
peralatan mempunyai dampak yang signifikan terhadap pengembangan investasi
perusahaan.
Faktor kedua
yang diperlukan dalam penyusunan layout :
1.
Kursi
2.
Meja
kerja
3.
Filing
cabinet
4.
Lemari
penyimpanan
3.1.5
Desain
Kantor Masa Depan
Di masa transformasi teknologi yang semakin pesat seperti saat ini,
gaya kerja pegawai adminstasi di kantor pun berubah. Sehubungan dengan hal
tersebut, terdapat dua karakteristik pekerjaan yang akan mempengaruhi LayOut
sebuah kantor (Steelcase, 2000), yaitu:
1.
Otonomi:
mengacu pada seberapa banyak pegawai bebas dalam memutuskan dimana dan kapan
akan bekerja.
2.
Interaksi:
dalam penyelesaian pekerjaan diperlukan hubungan dengan pegawai yang baik.
Gustaffson
(2002) menyarankan ba33hwa dalam perencanaan LayOut organisasi seharusnya
memperhatikan tren pekerjaan dimasa depan, yaitu:
1.
Pekerjaan
berbasis tim (work-based team). Dewasa ini penggunaan tim menjadi andalan
organisasi dalam beradaptasi dengan lingkungan yang berubah secara dinamis.
Dengan karakter utama yang dinamis,kantor berkonsep terbuka dan pengoptimalan
penggunaan ruang rapat harus dipertimbangkan oleh organisasi dalam perencanaan
LayOut.
2.
Telecommunicating.
Meningkatnya tren pegawai yang melaksanakan pekerjaannya di rumah atau di
tempat yang bukan kantor “formal”. Walaupun kebutuhan akan ruangan kantor dapat
diminimalisir,namun perlu dipertimbangkan dimana pegawai yang dimaksud pada
saat akan menghabiskan waktunya di kantor karena atasan sedang mengajak rapat
miingguan atau bulanan. Jadi ruangan bersama yang dapat dibagi dengan
telecommuter harus tetap disediakan.
3.
Hoteling.
Semakin banyaknya pegawai yang tiap hari berada di lapangan (terutama divisi
penjuaan) membutuhkan ruangan kantor yang optimal,karena hanya pada saat
tertentu mereka datang dan membutuhkan ruangan.
Dari hasil
penelitian yang dilakukan oleh Tanaka (2002),diperoleh hasil sebagai berikut:
1.
Pegawai
yang mempunyai level interaksi dan otonomi yang tinggi akan melakukan berbagai
macam pekerjaan. Umumnya pekerjaan yang berhubungan dengan komputer dan
interaksi dengan kolega akan terjadi pada saat yang sama. Untuk itu tempat
kerja harus sesuai dengan tipe tersebut, disatu sisi membutuhkan konsentrasi
tinggi dan orang lain bisa berkomunikasi dengan pihak lain secara mudah.
Penggunaan movable works unit sangat cocok dengan pekerjaan tersebut.
Contoh
LayOut :
2.
Pegawai
yang mempunyai pekerjaan berlevel interaksi rendah namun mempunyai otonomi yang
tinggi membutuhkan tempat kerja yang bisa mendukung konsentrasi yang tinggi.
Desain tempat kerja dengan panel yang tinggi (semacam modular workstation unit)
akan dapat menyediakan suasana yang diinginkan. Ruangan yang tertutup lebih
disarankan untuk pekerjaan ini.
Contoh
LayOut Modular Workstation Unit:
BAB IV
4.1Penutup
4.1.1 Kesimpulan
Dalam
membuat layout sebuah kantor diperlukan perencanaan yang matang. Terdapat
beberapa faktor dalam tahap perancanaan layout kantor seperti arus kerja,bagan
organisasi, tugas pegawai, pembiayaan ruang, kebutuhan ruang, dan keamanan.
Setelah itu menetapkan konsep kantor terbuka ataupun konveksional. Hal tersebut
dilakukan demi kenyamanan pegawai dalam memperlancar mengerjakan tugas kantor
dan memberikan kesan positif pada masyarakat.
4.1.2 Saran
Sebaiknya sebuah layout yang baik
memperhatikan beberapa faktor penting tersebut dan dengan desain yang membuat
nyaman seluruh pegawai ataupun pengguna ruangan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar