1. Jelaskan secara skematik hirarki
kewenangan seorang pemimpin?
Pada organisasi berstruktur tradisional, manajer
sering dikelompokan menjadi tiga tingkatan yaitu : manajer puncak (top
manager), manajer menengah (middle manager) , dan manajer lini
pertama.
1. Manajer Puncak (top manager)
Manajer puncak berada pada puncak hierarki dan
bertanggung jawab atas keseluruhan organisasi. Mereka menyandang jabatan
seperti presiden, ketua, direktur eksekutif, presiden direktur (chief executive
officer - CEO), dan wakil presiden eksekutif. Manajer puncak bertanggung jawab
untuk menentukan tujuan organisasi, menetapkan strategi untuk mencapai tujuan
tersebut, mengawasi dan menginterpretasikan lingkungan eksternal, serta mengambil
keputusan yang mempengaruhi seluruh organisasi. Mereka memandang kedepan
dalam jangka panjang , memperhatikan tren lingkungan secara umum, dan
keberhasilan perusahaan secara keseluruhan. Di antara tanggung jawab yang
paling penting untuk manajer puncak adalah mengkomunikasikan visi bersama untuk
organisasi, membentuk budaya perusahaan, dan menjaga semangat kewirausahaan
yang dapat membantu perusahaan menyeimbangi perusahaan yang cepat. Terlebih
pada masa sekarang, manajer puncak harus melibatkan pengetahuan, keahlian, dan
kemampuan unik dari masing – masing karyawan.
2. Manajer Menengah (middle
manager)
Manajer menengah bekerja pada tingkat menengah
organisasi dan bertanggung jawab atas unit usaha dan departemen utama. Contoh
manajer menengah ini adalah kepala departemen, kepala divisi, manajer kendali
mutu, dan direktur laboratorium riset. Manajer menengah umumnya memiliki dua
atau lebih tingkatan manajemen di bawahnya. Mereka bertanggung jawab atas
implementasi strategi secara keseluruhan dan kebijakan yang ditentukan oleh
manajer puncak. Manajer menengah umumnya berurusan dengan masa depan yang tidak
terlalu jauh dan diharapkan dapat membina hubungan baik dengan sesama manajer
di dalam organisasi, mendorong kerja tim, dan menyelesaikan konflik.
3. Manajer Lini
Pertama (first-line manager)
Manajer lini pertama secara langsung bertanggung jawab
atas produksi barang dan jasa. Mereka merupakan tingkatan pertama atau kedua
manajemen dan memegang jabatan sebagai penyelia, manajer lini, kepala seksi, dan
manajer kantor. Mereka bertanggung jawab atas sekelompopk karyawan non
manajemen. Perhatian mereka yang utama adalah penerapan aturan dan prosedur
untuk mencapai produksi yang efisien, memberikan bantuan teknis, dan memotivasi
bawahan. Jangka waktu pada tingkat ini terbilang pendek , dengan penekanan pada
pencapaian tujuan dari hari kehari.
2. Jelaskan tahapan pengambilan
keputusan pimpinan dalam organisasi?
Menurut
Newman (1988), proses pengambilan keputusan yang rasional biasanya terdiri dari
8 langkah, yaitu:
- Pengenalan / identifikasi masalah
- Pendenifikasi tujuan
- Pengunpulan data yang di perlukan
- Identifikasi altenatif yang mungkin / layak
- Pemilihan kreteria untuk menentukan alternative terbaik
- Penentuan hubungan antara tujuan, alternative, data & criteria è membuat model.
- Memprediksi hasil dari setiap alternative
- Memilih alternative terbaik untuk mencapai tujuan
1.
Pengenalan / Identifikasi masalah
Langkah
pertama dalam pengabilan keputusan adalah mengenali masalah yang ada. Suatu
masalah timbul apabila ada perbedaan antara keinginan yang di tetapkan dengan
keadaan yang sesungguhnya terjadi. Adanya perbedaan ini tidak menjamin bahwa
seseorabg akan langsung membuat keputusan untuk menyelesaikan masalah. Pertama,
yang harus kita lakukan yaitu mengetahui adanya perbedaan. Kita harus
mengetahui adanya masalah sebelum mulai mencari pemecahan masalah. Kedua,
menyadari adanya perbedaan antara keinginana yana di tetapkan dan kenyataan
yang sesungguhnya tidaklah cukup untuk memulai pengambilan keputusan. Kita
harus termotivsi untunk mengurangi perbedaan tersebut. Ketiga, selain hal-hal
tersebut kita juga harus memiliki peengetahuan, keterampilan, kemampuan, dan
sumbe-sumber daya untuk menyelesaikan masalah tersebut.
2.
Pendenifisi tujuan
Setelah
langkah pertama kita temukan, dilanjutkan dengan melakukan pendenifisi tujuan
dari keputusan yang akan kita ambil nanti. Ada beberapa tujuan diantaranya :
- Eksplorasi (exploration), berkaitan dengan upaya untuk menentukan apakah suatu fenomena ada atau tidak.
- Deskripsi (description), berkaitan dengan pengkajian fenomena secara lebih rinci atau membedakannya dgn fenomena yang lain
- Prediksi (prediction), berupaya mengidentifikasi hubungan (keterkaitan) yang memungkinkan kita berspekulasi (menghitung) tentang sesuatu hal (X) dengan mengetahui (berdasar) hal yang lain (Y).
- Eksplanasi (explanation), mengkaji hubungan sebab-akibat diantara dua fenomena atau lebih.
- Aksi (action), dapat meneruskan salah satu tujuan di atas dengan penetapan persyaratan untuk menemukan solusi dengan bertindak sesuatu.
Setelah kita mengetahui jenis tujuan
apa yang kita anbil nanti berupa sebuah keputusan, mulailah menbuat beberapa
keputusan dan menyeleksi keputusan yang mana yang sesuai dari tujuan di atas.
3.
Mengumpulkan data yang di perlukan
Setelah
langkah ke 2 dilakukan selanjutnya adalah mulai mengumpukan data yang di
perlukan agar bisa memperoleh alternative keputusan yang di nginkan.
4.
Identifikasi alternative yang mungkin / layak
Mulai
mengumpulkan semua alternative yang mungkin bisa di ambil keputusan sebanyak
mungkin.
5.
Pemilihan kreteria untuk menentukan alternative
terbaik dan Penentuan hubungan antara tujuan, alternative, data
& criteria è membuat model
Dari sekian
identifikasi alternative yang mungkin dan layak, rumuskan alternative yang
paling berhubungan antara tujuan data dan criteria yang di inginkan. Itulah
yang akan mejadi alternative dari permasalahan yang akan menjadi sebuah
keputusan.
6.
Memprediksi hasil dari setiap alternative dan Memilih
alternative terbaik untuk mencapai tujuan
Setelah
memilih alternative yang. paling mendekati dari tujuan hal yang selanjutnya di
lakukan adalah mulai memprediksi dari setiap altenatif yang di pilih. Apakah
nanti akan sesuai dengan tujuan yang di inginkan. Dalam prose ini sangat di
perlukan perhitungan yang akurat dari segala sisi agar tidak menimbulkan
kesalahan di kemudian harinya. Dari hasil prediksi inilah yang akan menunjukan
manakah alternative yang baik untuk di buat sebagai keputusan dari masalah yang
ada.
3. Jelaskan perbedaan pimpinan,
kepala, dan manager?
PERBEDAAN
|
|||
Pimpinan
|
Manajer
|
Kepala
|
|
1.
|
Menguasai konteks
|
Tunduk pada konteks
|
Ditunjuk dan diangkat oleh instansi tertentu
|
2.
|
Menginovasi organisasi
|
Mengatur organisasi
|
Kekuasaan atasan
|
3.
|
Asli
|
Mengurus / mengelola organisasi
|
Penguasa
|
4.
|
Mengembangkan organisasi
|
Salinan / turunan
|
Tanggung jawab kepada atasan
|
5.
|
Focus pada orang
|
Memelihara organisasi
|
Bukan bisa berasal dari kelompok
|
6.
|
Didasari oleh percaya diri
|
Fokus pada system dan struktur
|
Belum tentu punya kelebihan
|
7.
|
Bertanggung jawab pada anak buah
|
Menyandarkan diri pada struktur
|
|
8.
|
Diangkat oleh pengikut
|
Diangkat oleh kekuasaan
|
|
9.
|
Mengandalkan kewibawaan
|
Mengandalkan kekuasaan
|
|
10.
|
Bertindak sebagai pencetus ide
|
Bertindak sebagai penguasa
|
|
11.
|
Bagian dari pengikut
|
Bagian dari organisasi
|
4. Jelaskan secara administratif
seorang pimpinan dalam organisasi pendidikan?
Hadari Nawawi (1995:74), fungsi kepemimpinan berhubungn langsung dengan
situasi sosial dalam kehidupan kelompok masing-masing yang mengisyaratkan bahwa
setiap pemimpin berada didalam, bukan berada diluar situasi itu Pemimpin harus
berusaha agar menjadi bagian didalam situasi sosial keiompok atau organisasinya.
Kepala sekolah sebagai administrator bermakna kepala
sekolah sebagai insan yang mengatur penatalaksanaan sistem administrasi
pendidikan. Kepala sekolah sebagai administrator bertanggung jawab terhadap
kelancaran pelaksanaan pendidikan dan pengajaran di sekolahnya. Ia selalu
berusaha agar segala sesuatu disekolahnya berjalan lancar. Hal tersebut
mencakup seluruh kegiatan sekolah, seperti; proses belajar-mengajar, kesiswaan,
personalia, sarana prasarana, ketatausahaan dan keuangan serta mengatur
hubungan sekolah dengan masyarakat. Selain itu juga, kepala sekolah bertanggung
jawab terhadap keadaan lingkungan sekolahnya. Untuk itu, Kepala sekolah harus
mampu menjabarkan kemampuan di atas dalam tugas-tugas operasional sebagai
berikut:
1.
Kemampuan
mengelola kurikulum harus diwujudkan dalam kelengkapan penyusunan data
administrasi pembelajaran; penyusunan kelengkapan data administrasi bimbingan
konseling; penyusunan kelengkapan data kegiatan praktikum; dan penyusunan
kelengkapan data administrasi kegiatan belajar peserta didik di perpustakaan.
2.
Kemampuan
mengelola administrasi peserta didik harus diwujudkan dalam penyusunan
kelengkapan data administrasi peserta didik; penyusunan kelengkapan data
administrasi kegiatan ekstrakurikuler, dan penyususnan kelengkapan data
administrasi hubungan sekolah dengan orang tua peserta didik.
3.
Kemampuan
mengelola administrasi personalia harus diwujudkan dalam pengembangan
kelengkapan data administrasi tenaga guru; serta pengembangan kelengkapan data
administrasi tenaga kependidikan nonguru, seperti pustakawan, laporan, pegawai
tata usaha, penjaga sekolah dan teknisi.
4.
Kemampuan
mengelola administrasi sarana dan prasarana harus diwujudkan dalam pengembangan
dan kelengkapan data administrasi gedung dan ruang; pengembangan data
administrasi meubeler; pengembangan kelengkapan data administrasi alat mesin
kantor; pengembangan administrasi buku-buku atau bahan pustaka; dan
pengembangan kelengkapan data administrasi alat laboratorium.
5.
Kemampuan
mengelola administrasi keuangan harus diwujudkan dalam mengembangkan
administrasi keuangan rutin, administrasi keuangan yang bersumber dari
masyarakat dan orang tua peserta didik, dari pemerintah, dan bantuan dan
operasional.
Dalam melaksanakan tugas-tugas di atas maka:
a. Kepala sekolah harus mampu bertindak
situasional, sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada. Meskipun demikian kepala
sekolah harus lebih mengutamakan tugas, tetapi juga harus menjaga hubungan
kemanusiaan dengan para stafnya, agar setiap tenaga kepandidikan dapat
melaksanakan tugasnya dengan baik.
b. Kepala sekolah hendaknya terbuka tetapi
tetap menjaga jarak dengan para tenaga kepandidikan, agar mereka bisa
mengemukakan berbagai permasalahn yang dihadapi.
c.
Kepala sekolah menggunakan gaya gabungan antara pembagian tugas dan hubungan
manusiawi.
Sebagai syarat
mutlak menjadi kepala sekolah yang berkompeten, harus mampu dengan baik
melaksanakan fungsi-fungsi administrasi pendidikan, yang meliputi perencanaan,
penyusunan organisasi sekolah, pengoordinasian dan pengarahan serta pengelolaan
kepegawaian.
5. Jelaskan secara konseptual tugas
pokok dan fungsi pimpinan dalam organisasi pendidikan?
Kepala Sekolah sebagai Pendidik (Educator)
a. Membimbing guru dalam hal menyusun dan melaksanakan program pengajaran, mengevaluasi hasil belajar dan melaksanakan program pengajaran dan remedial.
b. Membimbing karyawan dalam hal menyusun program kerja dan melaksanakan tugas sehari-hari.
c. Membimbing siswa dalam kegiatan ekstra kurikuler, OSIS dan mengikuti lomba diluar sekolah.
d. Mengembangkan staf melalui pendidikan/latihan, melalui pertemuan, seminar dan diskusi, menyediakan bahan bacaan, memperhatikan kenaikan pangkat, mengusulkan kenaikan jabatan melalui seleksi calon Kepala Sekolah.
e. Mengikuti perkembangan iptek melalui pendidikan/latihan, pertemuan, seminar, diskusi dan bahan-bahan.
a. Membimbing guru dalam hal menyusun dan melaksanakan program pengajaran, mengevaluasi hasil belajar dan melaksanakan program pengajaran dan remedial.
b. Membimbing karyawan dalam hal menyusun program kerja dan melaksanakan tugas sehari-hari.
c. Membimbing siswa dalam kegiatan ekstra kurikuler, OSIS dan mengikuti lomba diluar sekolah.
d. Mengembangkan staf melalui pendidikan/latihan, melalui pertemuan, seminar dan diskusi, menyediakan bahan bacaan, memperhatikan kenaikan pangkat, mengusulkan kenaikan jabatan melalui seleksi calon Kepala Sekolah.
e. Mengikuti perkembangan iptek melalui pendidikan/latihan, pertemuan, seminar, diskusi dan bahan-bahan.
• Kepala Sekolah sebagai Manajer (Manager)
a. Mengelola administrasi kegiatan belajar dan bimbingan konseling dengan memiliki data lengkap administrasi kegiatan belajar mengajar dan kelengkapan administrasi bimbingan konseling.
b. Mengelola administrasi kesiswaan dengan memiliki data administrasi kesiswaan dan kegiatan ekstra kurikuler secara lengkap.
c. Mengelola administrasi ketenagaan dengan memiliki data administrasi tenaga guru dan Tata Usaha.
d. Mengelola administrasi keuangan Rutin, BOS, dan Komite.
e. Mengelola administrasi sarana/prasarana baik administrasi gedung/ruang, mebelair, alat laboratorium, perpustakaan.
a. Mengelola administrasi kegiatan belajar dan bimbingan konseling dengan memiliki data lengkap administrasi kegiatan belajar mengajar dan kelengkapan administrasi bimbingan konseling.
b. Mengelola administrasi kesiswaan dengan memiliki data administrasi kesiswaan dan kegiatan ekstra kurikuler secara lengkap.
c. Mengelola administrasi ketenagaan dengan memiliki data administrasi tenaga guru dan Tata Usaha.
d. Mengelola administrasi keuangan Rutin, BOS, dan Komite.
e. Mengelola administrasi sarana/prasarana baik administrasi gedung/ruang, mebelair, alat laboratorium, perpustakaan.
• Kepala Sekolah sebagai Pengelola Administrasi
(Administrator)
a. Menyusun program kerja, baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang.
b. Menyusun organisasi ketenagaan disekolah baik Wakasek, Pembantu Kepala Sekolah, Walikelas, Kasubag Tata Usaha, Bendahara, dan Personalia Pendukung misalnya pembina perpustakaan, pramuka, OSIS, Olah raga. Personalia kegiatan temporer, seperti Panitia Ujian, panitia peringatan hari besar nasional atau keagamaan dan sebagainya.
c. Menggerakkan staf/guru/karyawan dengan cara memberikan arahan dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas.
d. Mengoptimalkan sumberdaya manusia secara optimal, memanfaatkan sarana / prasarana secara optimal dan merawat sarana prasarana milik sekolah.
a. Menyusun program kerja, baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang.
b. Menyusun organisasi ketenagaan disekolah baik Wakasek, Pembantu Kepala Sekolah, Walikelas, Kasubag Tata Usaha, Bendahara, dan Personalia Pendukung misalnya pembina perpustakaan, pramuka, OSIS, Olah raga. Personalia kegiatan temporer, seperti Panitia Ujian, panitia peringatan hari besar nasional atau keagamaan dan sebagainya.
c. Menggerakkan staf/guru/karyawan dengan cara memberikan arahan dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas.
d. Mengoptimalkan sumberdaya manusia secara optimal, memanfaatkan sarana / prasarana secara optimal dan merawat sarana prasarana milik sekolah.
• Kepala Sekolah sebagai Penyelia (Supervisor)
a. Menyusun program supervisi kelas, pengawasan dan evaluasi pembelajaran.
b. Melaksanakan program supervisi.
c. Memanfaatkan hasil supervisi untuk meningkatkan kinerja guru/karyawan dan untuk pengembangan sekolah.
a. Menyusun program supervisi kelas, pengawasan dan evaluasi pembelajaran.
b. Melaksanakan program supervisi.
c. Memanfaatkan hasil supervisi untuk meningkatkan kinerja guru/karyawan dan untuk pengembangan sekolah.
• Kepala Sekolah sebagai Pemimpin (Leader)
a. Memiliki kepribadian yang kuat, jujur, percaya diri, bertanggungjawab, berani mengambil resiko dan berjiwa besar.
b. Memahami kondisi guru, karyawan dan anak didik.
c. Memiliki visi dan memahami misi sekolah yang diemban.
d. Mampu mengambil keputusan baik urusan intern maupun ekstern.
e. Mampu berkomunikasi dengan baik secara lisan maupun tertulis.
a. Memiliki kepribadian yang kuat, jujur, percaya diri, bertanggungjawab, berani mengambil resiko dan berjiwa besar.
b. Memahami kondisi guru, karyawan dan anak didik.
c. Memiliki visi dan memahami misi sekolah yang diemban.
d. Mampu mengambil keputusan baik urusan intern maupun ekstern.
e. Mampu berkomunikasi dengan baik secara lisan maupun tertulis.
• Kepala Sekolah sebagai Pembaharu (Inovator)
a. Mampu mencari, menemukan dan mengadopsi gagasan baru dari pihak lain.
b. Mampu melakukan pembaharuan di bafian kegiatan belajar mengajar dan bimbingan konseling, pengadaan dan pembinaan tenaga guru dan karyawan, kegiatan ekstra kurikuler dan mampu melakukan pembaharuan dalam menggali sumber daya manusia di Komite dan masyarakat.
a. Mampu mencari, menemukan dan mengadopsi gagasan baru dari pihak lain.
b. Mampu melakukan pembaharuan di bafian kegiatan belajar mengajar dan bimbingan konseling, pengadaan dan pembinaan tenaga guru dan karyawan, kegiatan ekstra kurikuler dan mampu melakukan pembaharuan dalam menggali sumber daya manusia di Komite dan masyarakat.
• Kepala Sekolah sebagai Pendorong (Motivator)
a. Mampu mengatur lingkungan kerja.
b. Mampu mengatur pelaksanaan suasana kerja yang memadai.
c. Mampu menerapkan prinsip memberi penghargaan maupun sanksi hukuman yang sesuai dengan aturan yang berlaku.
a. Mampu mengatur lingkungan kerja.
b. Mampu mengatur pelaksanaan suasana kerja yang memadai.
c. Mampu menerapkan prinsip memberi penghargaan maupun sanksi hukuman yang sesuai dengan aturan yang berlaku.
makasih kak udah share kuisnya
BalasHapusreg kartu axis